Selasa, 21 Oktober 2008

info boyzzz

Pramuka net home arrow Info Terkini
Info Terkini


SBY: Saya Tidak Ingin Gerakan Pramuka.... PDF Print E-mail

Kamis, 14 Agustus 2008, 16:49:36 WIB

Peringatan Hari Pramuka ke-47

SBY: Saya Tidak Ingin Gerakan Pramuka Tidak Penting Lagi di Indonesia

Presiden SBY menyematkan Lencana Melati kepada tokoh-tokoh kepanduan, dalam acara Peringatan Hari Pramuka ke-47, di Cibubur, Jakarta, Kamis (14/8) sore. (foto: rusman joni/presidensby.info)

Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Kamis (14/8) sore, menghadiri upacara Peringatan Hari Pramuka ke-47 di Lapangan Gajah Mada, Kompleks Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur. Dalam upacara yang dihadiri kurang lebih 2.250 anggota Pramuka tersebut, Presiden SBY menjadi Pembina Upacara.

Tampak hadir bersama dengan Presiden di dalam acara yang bertemakan "Dengan Semangat Kebangkitan Nasional Kita Pacu Perkembangan Gerakan Pramuka", antara lain, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, serta Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar. Dengan tema tersebut di atas, diharapkan gerakan Pramuka dapat berkembang sebagai lembaga pendidikan yang strategis untuk membentuk generasi muda yang tangguh.

Presiden SBY selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, menyematkan Tanda Kehormatan Lencana Melati dan Dharma Bakti kepada para penerima. Mereka yang menerima Lencana Melati merupakan tokoh-tokoh pandu Asia Pasifik. Mereka adalah Jenderal TNI Djoko Santoso, Fasli Jalal, Hon Jejomar C. binay, Pehin Dato Seri Paduka Awang Mohd Ali Daud, Abdullah Rasheed, Yaacob Bin Haji A. Karim, Abdul Kader Bin Haji Mhd Nor, dan Wahidin Halim. Kemudian Abdul Hafiz Hasibuan, L. Rumadas, Amirul Tamim, Stefanus Vreeke Runtu, Ridwan Effendi, Mahrus Amin, Wan Abubakar, Hanny Sondakh, Tamotsu Inoue serta Idris Rahim.

Sementara itu, enam orang yang menerima Lencana Dhara Bakti adalah Ridwan Suwidi, M. R. Kambu, Satono S. P., Imdaad Hamid dan Marwan Hasmen. Selain itu, Pungkas Tri Baruno, salah seorang Tim Ekspedisi Tunas Indonesia yang wafat setelah berhasil menancapkan bendera Merah Putih dan bendera Gerakan Pramuka di Gunung McKinley, Alaska, Amerika Serikat, juga dianugerahi Lencana Darma Bakti.

Presiden SBY bertekad untuk mensukseskan revitalisasi gerakan Pramuka. "Karena saya tidak ingin gerakan Pramuka tidak penting lagi di Indonesia. Saya juga tidak ingin Pramuka jadi melempem, kurang semangat dan apa adanya," kata Presiden.

Presiden SBY mengungkapkan bahwa Pramuka sangat penting serta tetap relevan dengan perkembangan jaman. "Walaupun globalisasi penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan tetapi manusia adalah faktor penentu utama. Oleh karena itu, kita ingin membangun manusia yang memiliki karakter, bukam hanya pemuda yang cerdas yang menguasai ilmu pengetahuan, tapi juga yang tangguh kepribadiannya, baik budi pekertinya," jelas SBY.

Presiden berharap Pramuka dapat maju dan berkembang. "Melahirkan tunas-tunas bangsa yang akan membangun bangsa kita, menuju masa depan yang lebih baik," ujar SBY.

Selain itu, agar revitalisasi Gerakan Pramuka sukses, Presiden SBY meresmikan Pendidikan Bela Negara untuk 146 orang dari seluruh Indonesia. "Untuk menanamkan jiwa bela negara sebagai generasi bangsa," ujar Presiden.

Kepada seluruh anggota Pramuka, Presiden SBY berpesan agar mereka selalu memperkuat organisasi serta manajemen kepramukaan, selalu memantapkan gugus depan berbasis sekolah serta wilayah. Lalu memantapkan prinsip dasar serta metode kepramukaan dan memantapkan tekad dan semangat anggota Pramuka sebagai satu bangsa.

Kepada para menteri, Presiden SBY juga menginstruksikan untuk terus memberikan dukungan dan fasilitas nyata kepada Gerakan Pramuka, termasuk pendanaan.

Akhirnya, kepada orang tua almarhum Pungkas, Presiden SBY mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam serta memberikan pernghargaan yang tinggi atas perjuangan almarhum. "Kita semua bangga atas patriotisme Pungkas Tri Baruna dan namanya akan terukir abadi dalam kisah perjuangan bangsa," kata SBY.

Layaknya upacara Pramuka, upacara tersebut diakhiri dengan menyanyikan Hymne Satya Dharma Pramuka, pembacaan doa serta ditutup dengan penghormatan pasukan kepada pembina upacara. (mit)
Pendaki Pramuka meninggal di Gunung McKinley PDF Print E-mail

ImageSEORANG warga negara Indonesia (WNI) tewas dalam misi pendakian Gunung McKinley di Alaska, Amerika Serikat. Korban diketahui bernama Pungkas Tribaruna, mahasiswa Universitas Mercu Buana jurusan Desain Interior.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Media Indonesia dari Kedutaan Besar RI di Washington dan Konsulat Jenderal di San Francisco tadi malam, Pungkas menghembuskan napas terakhir pada pukul 02.00 waktu setempat atau pukul 16.00 WIB kemarin.
"Kepada teman-temannya, dia mengaku pusing. Lalu tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri. Ketika mereka mencoba membangunkan, dia sudah tiada," tutur Konsul Jenderal RI San Francisco Yudhistiranto Sungadi yang ditugasi Duta Besar (Dubes) RI Sudjadnan Parnohadiningrat untuk menangani kepulangan jenazah.
Menurut Yudhistiranto, Pungkas merupakan anggota rombongan Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka yang mencoba menaklukkan Gunung McKinley.
Keberangkatan mereka ke Alaska pada 13 Juni 2008 lalu merupakan bagian dari ekspedisi pramuka Indonesia.
Ekspedisi itu dilakukan untuk menyambut 100 tahun kepanduan dunia dan 100 tahun kebangkitan nasional. Pemberangkatan tim didukung oleh Kantor Menko Kesra, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Departemen Pendidikan Nasional, dan Kwarnas Pramuka.
Tim tersebut terdiri dari sembilan orang. Dalam tim, Pungkas termasuk tiga orang yang mendaki. Sedangkan sisanya menunggu di basecamp Gunung Denali.
Adapun kabar mengenai tewasnya Pungkas, menurut Konjen Yudhistiranto, diperoleh dari warga Indonesia di Alaska yang turut memberi bantuan. Sekadar catatan, ada sekitar 35 hingga 40 orang WNI di Alaska.
Guna mengurus jenazah, Yudhistiranto mengaku telah menugaskan tim yang terdiri dari dua orang ke Anchorage, Alaska. Untuk mencapai lokasi, mereka akan menggunakan pesawat kecil ke Talkeetna, kota berjarak tiga jam penerbangan.
Mereka kemudian akan meneruskan perjalanan menggunakan mobil ke basecamp Gunung Denali yang merupakan kaki Gunung McKinley.
Lantaran jarak antara San Francisco dan tempat kejadian cukup jauh, Yudhistiranto memohon agar keluarga di Jakarta bersabar. Apalagi, prosedur pengurusan jenazah di AS makan waktu beberapa hari.
Namun, jika semua berjalan lancar, jasad pemuda 20 tahun itu akan dikirim langsung ke Taipei untuk selanjutnya diterbangkan ke Jakarta.

Sumber : Media Indonesia

Raimuna Nasional IX Tahun 2008 Dibuka PDF Print E-mail

Presiden: Raimuna Contoh Kebersamaan

ImageCibubur: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, hari Jumat (27/6) sore meresmikan Pembukaan Raimuna Nasional IX Tahun 2008, di Bumi Perkemahan Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur.

Raimuna Nasional yang diselenggarakan rutin lima tahun sekali ini, merupakan kegiatan bagi Pramuka Penegak dan Pandega yang terdiri dari kegiatan pertemuan besar dengan berbagai aktivitas bersifat kreatif, produktif,edukatif, inovatif, tapi juga rekreatif dalam bentuk perkemahan. Raimuna Tahun 2008 ini berlangsung pada tanggal 27 Juni hingga 7 Juli 2008, diikuti oleh kurang lebih 10.100 peserta dari 451 kwartir cabang seluruh Indonesia. Tema yang diangkat adalah membangun kebersamaan dan semangat kebangsaan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Presiden SBY dengan didampingi Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono tiba pukul 15.00 WIB, disambut Menkokesra Aburizal Bakrie dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijono, serta Ketua Kwartir Nasional Prof.Dr. H.Azrul Azwar, MPH. Kemudian Presiden sebagai Pembina, memimpin upacara dari mimbar kehormatan, dilanjutkan dengan sambutan.

Dalam amanatnya, Presiden SBY menilai bahwa mereka yang hadir di Raimuna Nasional IX 2008 ini sebagai contoh konkrit kebersamaan. "Pramuka Penegak dan Pandega yang datang dari seluruh tanah air yang berdiri tegak di lapangan ini adalah contoh bahwa mereka datang untuk bersatu dalam tekad dan cita-cita membangun bangsa. Ini adalah konkrit dari semangat kita untuk membangun kebersamaan dan meningkatkan semangat dan rasa kebangsaan kita," kata Presiden.

"Raimuna Nasiona IX bisa mendorong kreativitas dan inovasi Pramuka Penegak dan Pandega. Kegiatan yang dapat membentuk semangat, tanggung jawab dan kepemimpinan para anggota Pramuka, generasi muda yang sama-sama kita cintai. Semua ini sesuai dengan tujuan pembangunan manusia Indonesia, yaitu sosok dan karakter manusia Indonesia abad 21 yang unggul," kata Presiden.

Presiden berpesan kepada Pramuka sebagai generasi muda untuk terus berkarya,berkreasi dan berprestasi. "Saya yakin kalian mampu untuk berkarya, berkreasi dan berprestasi. Kedua, jauhi dan lawan godaan-godaan yang merusak, narkoba pergaulan bebas, kekerasan, perilaku merusak dan anarkis. Ketiga, terus mencintai dan menyelamatkan lingkungan, bumi dan tanah air kita. Aktiflah Gerakan Pramuka dalam menanam dan merawat pohon, dalam menyelamatkan lingkungan kita, dalam penghijauan. Khusus untuk Raimuna IX 2008 ini, saya minta semua menjaga kebersihan dan memelihara sanitasi agar semua kegiatan bisa dilaksanakan dengan baik dengan kesehatan yang prima. Marilah kita jaga kehormatan dan nama baik Pramuka bersama-sama," kata Presiden lagi.

Usai memberikan amanat dan peresmian Raimuna dengan penancapan kapak, Presiden menyematkan tanda peserta Raimuna Nasional IX Tahun 2008 secara simbolis kepada 2 orang perwakilan Pramuka Penegak dan Pandega putra putri. Acara ditutup dengan pengibaran bendera kegiatan Raimuna Nasional IX Tahun 2008 diiringi Hymne Raimuna, Hymne Satya Dharma Pramuka, dan doa bersama. Presiden pun meninggalkan mimbar kehormatan dan tempat acara pukul 16.00 WIB.(nnf)

Sumber : presidensby.info

TNI AD Ikut Bina Gerakan Pramuka PDF Print E-mail

29 Okt 2007

TNI AD melakukan kerja sama pembinaan serta pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan dengan Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Djoko Santoso dan Ketua Kwarnas Azwar Anas menandatangani naskah kerja sama di Kodam Jaya, Jakarta, Minggu (28/10).


Menurut KASAD, TNI AD membentuk "Saka Wira Kartika" sebagai wadah gerakan pramuka di jajarannya. Pasalnya, hampir satu dasawarsa ini harus diakui keikutsertaan AD secara langsung dalam membina pramuka belum mengemuka.


Pembentukan ini juga menindaklanjuti pencanangan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang revitalisasi gerakan pramuka Indonesia. "TNI AD mengambil peran dalam rangka pembinaan generasi muda melalui gerakan pramuka agar menjadi generasi muda berkarakter dan siap menjadi kader-kader pemimpin bangsa," ujar KASAD.


Untuk tahap awal, koordinasi dengan kwartir masih sebatas tingkat kabupaten (Komando Distrik Militer/Kodim). Ke depan akan dikembangkan setingkat kecamatan, bahkan kelurahan dan desa. Dengan langkah ini, TNI AD mengkonkritkan kembali perannya sebagai kekuatan pertahanan negara, sekaligus kekuatan moral dan kekuatan kultural bangsa.


Untuk mengefektifkan pembinaan kepramukaan, KASAD menjelaskan, akan memerintahkan komandan satuan di jajaran TNI AD membentuk dan membangun gugus depan teritorial. Saat ini, telah ada 115 gugus depan yang dibantu TNI AD.
"Gugus depan satuan tersebut akan membantu personel, materiil, moril, organisatoris, fasilitas, dan peralatan untuk membantu gerakan pramuka," ucap KASAD. Secara konkret hal ini akan dibicarakan dalam rapat koordinasi teknis (rakornis) Asisten Teritorial KASAD dan para Danrem, Selasa (30/10) mendatang.


Rapat tersebut, sekaligus memberi pembekalan dan orientasi pramuka, sehingga komandan satuan memahami benar tentang kepramukaan. KASAD membantah langkah ini sebagai upaya penambahan kekuatan TNI AD. Katanya, hal ini semata-mata untuk membangun kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan semangat kebangsaan sejak dini.


"Sama sekali bukan upaya penambahan kekuatan angkatan darat. Kalau orang mempunyai nasionalisme dan bela negara yang tinggi otomatis akan memperkuat pertahanan negara. Itu modal yang sangat strategis dalam pertahanan," ujar KASAD.

Sumber : www.tni.mil.id/

Presiden pada HARPRAM PDF Print E-mail


Pramuka Bisa Selamatkan Generasi Muda

Presiden SBY bersama seorang anggota Pramuka  pada acara peringatan Hari Pramuka ke-46,   di Lapangan Gajah Mada,  Cibubur, Selasa (14/8) pagi. (foto: anung/presidensby.info)

Jakarta : Gerakan Pramuka dapat berperan dan berbuat banyak, bisa mendorong memberi contoh dan mengajak generasi muda kita untuk berprestasi dan menyelamatkan generasi muda dari kegiatan yang merusak dan menghancurkan. Demikian dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada acara peringatan Hari Pramuka ke-46, di Lapangan Gajah Mada, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (14/8) pagi.

Oleh karena itu, lanjut Presiden, "terus tingkatkan kegiatan Pramuka di seluruh tanah air agar lebih konstruktif, inovatif," kata Presiden.SBY menukung sepenuhnya usaha peningkatan kinerja serta revitalisasi Gerakan Pramuka. "Gerakan Pramuka tetap penting, relevan dan justru harus ditingkatkan. Karakter bangsa yang harus kita bangun bukan hanya yang cerdas, tapi yang luhur budi pekertinya serta kompak. Lakukan inovasi dan pembaruan dalam Pramuka," kata SBY.

Delapan pesan penting disampaikan SBY dalam amanatnya pada hari jadi Pramuka ini, yaitu agar revitalisasi Gerakan Pramuka terus dilanjutkan, terus melakukan inovasi metodologi Gerakan Pramuka, terus mengembangkan Pramuka dengan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, berharap agar seluruh anggota Pramuka terus berkreasi, berkarya juga berprestasi. SBY juga menyampaikan pesannya agar Jambore ASEAN tahun 2008 dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Kepada generasi muda Pramuka, SBY menekankan pentingnya pertahanan diri agar tidak masuk kedalam pergaulan bebas serta tidak terkena pengaruh narkoba. Selain itu SBY juga berharap agar Pramuka terus menjaga kebersihan lingkungan, serta selalu menjaga budi pekerti.

"Tujuan dan sasaran Gerakan Pramuka sangat baik, karena membangun karakter pemuda yang tangguh dan kuat, membangun rasa cinta bangsa, patriotisme dan nasionalisme. Membangun pengetahuan bela negara, membangun budi pekerti dan ketakwaan serta persaudaraan dan kerukunan. Semua itu merupakan esensi Dasa Dharma Pramuka. Jika itu dicapai, Indonesia akan menjadi negara yang kuat dan maju," papar SBY.

Hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut, selain Ibu Negara, juga Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menpora Adhyaksa Dault, Menhub Jusman Syafii Jamal, Menkominfo M. Nuh, Seskab Sudi Silalahi serta Kapolri Sutanto. (mit)

Sumber : Presidensby.info

Tidak ada komentar: